Landscape Design of Sarijadi Green Open Space, Sukasari District, Bandung, as an Environmental Park

Main Article Content

Nahla Rusiani

Abstract

Population growth that is not balanced with improvements in the quality of infrastructure in urban areas causes irregularities in spatial and regional planning which have a negative impact on social and environmental conditions. The low level of public awareness of the environment has resulted in flooding problems, disease and impaired sensory perception due to waste. The aim of the design is to design the outdoor landscape as a green open space that can accommodate the activities of flat residents and Sarijadi Village, and educate residents with a garden about integrated waste processing for environmental sustainability. The design method used is synthetic analysis. The main potential is that the design land is located in a densely populated area and the problem is that there is an ecological imbalance in the area. Both are rooted in waste problems related to the daily life of every household in each settlement. Based on site analysis requirements, green open space design can be divided into three main parts; Sarijadi Village environmental park, flat garden as the entrance to Rusunawa Sarijadi RW 5, and outdoor space between the flat building blocks. The utility concept offered is processing household organic waste and culinary areas with a biogas digester into gas energy, electricity for flat and environmental garden activities, and compost for community gardens.

Article Details

Section
Articles

References

Ariati. (2011). Ruang terbuka Pada kawasan permukiman menengah ke bawah Studi kasus : kawasan permukiman bumi tri putra mulia Jogjakarta. Jurnal PA Vol.06 No.01.

Aryenti. Darwanti, Sri. (2012). PENINGKATAN FUNGSI TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU. Jurnal Permukiman Vol. 7 No. 1 April 2012 : 33-39

Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2014). Kecamatan Sukasari Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik Kota Bandung.

Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2015). Kecamatan Sukasari Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Kota Bandung.

Direktorat Jendral Penataan Ruang. (2008). Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Jakarta: Kementrian PU.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Penyelenggaraan prasarana Dan sarana persampahan dalam Penanganan sampah rumah Tangga dan sampah sejenis Sampah rumah tangga.

PMPU No:05/PRT/M/2008. Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan.

Rencana Umum Tata Ruang DKI Tahun 1985-2005

Rahmayanti, Henita. (2015). KOSEP PEMAHAMAN DAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH SUSUN SEWA. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat: 35-40

Standar Nasional Indonesia. (2004). Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.

Standar Nasional Indonesia. (2008). Pengelolaan Sampah di Permukiman.

Siskayati, D. (2009). Evaluasi keberadaan dan penggunaan Ruang terbuka hijau di lingkungan rumah susun Provinsi DKI Jakarta.Skripsi Arsitektur lanskap. Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Suryanti, T. (1996). Fungsi Ruang Terbuka Hijau Untuk Kesehatan Manusia Pada Lingkungan Permukiman Padat Di Jakarta. Lokakarya Nasional Ruang Terbuka Hijau Kota.

Tulung, J.(1996). Kontribusi Swasta Dalam Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Kota Di Wilayah Permukiman. Lokakarya Nasional Ruang Terbuka Hijau Kota.

Frick, H. , Mulyani.H.T. (2006). Arsitektur Ekologis, Konsep arsitektur ekologis di iklim tropis, penghijauan kota dan kota ekologis, serta energi terbarukan. Seri Eko- Arsitektur 2. Kanisius. Yogyakarta.

Hakim, R. (2012). Komponen Perancangan ArsitekturLansekap,Prinsip-Unsur dan aplikasi Desain. PT.Bumi Aksara. Jakarta.

Mariana , Yosica. (2014). PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU DI RUMAH SUSUN Studi Kasus : Rumah Susun Kebon Kacang dan Bendungan Hilir I. Jurnal ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 851-859.